Wednesday, November 5, 2008

CONNECTED


CONNECTED merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Benny Chan. Film inimerupakan remake dari film Barat dengan tema cerita yang sama yaitu "Celluler". Film ini menceritakan seorang wanita yang sedang disandera dan berusaha untuk keluar dari penyanderaan. Barbie Hsu berperan sebagai Grace, wanita yang ditangkap oleh pembunuh karena menjadi saksi mata pembunuhan.

Cerita ini bermula ketika Grace mengantar anaknya kesekolah, tiba-tiba Grace ditabrak oleh mobil, dan secara tidak sengaja dia juga melihat pembunuhan yang terjadi disekitarnya. Pembunuh tersebut menyandera Grace untuk menghindar hal-hal yang tidak diinginkan. Grace disandera disebuah rumah. Didalam rumah tersbut Grace menemukan sebuah telepon yang sudah rusak, dan di berusaha untuk memperbaikinya. Setelah beberapa saat, telepon tersebut berhasil diperbaiki dan Grace berusaha menghubungi siapa saja yang bisa dihubunginya.

Secara tidak sengaja Grace berhasil menghubungi seorang pria Bob (Louis Ko) yang bekerja sebagai penagih hutang. Awalnya Bob tidak mempercayai apa yang telah diceritakan Grace, Bob tidak percaya bahwa Grace sedang disandera karena menjadi saksi mata sebuah pembunuhan. Setelah berbincang-bincang lama, akhirnya Bob percaya. Bob berusaha mencari tempat dimana Grace disandera.

Dalam film ini mereka berhasil memerankan peran mereka dengan sangat baik. Dalam hal ini mereka berhasil membawa aroma yang berbeda dengan film sebelumnya. Karena biasanya film remake-an hanya bisa mengkopi ceritanya saja tanpa bisa membuat sesuatu yang berbeda.

Film memiliki ketegangan tersendiri, berbeda dengan film terdahulunya. DAri segi akting sampai visualisasi yang membuat penonton tegang. Untuk itu film yang satu ini bisa menjadi sebuah tontonan asik di akhir pekan.

Read More..

Thursday, October 2, 2008

LEBARAN

ALI@ MENGUCAPKAN
"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429H"
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN....




Read More..

Thursday, September 18, 2008

Ganti..? Apa Udahan..?

Kemarin tanggal 18 September 2008, ada buka bareng ALI@ di restoran Seafood murah di Bandung, biasa meramaikan suasana bulan Ramadhan tea dan tidak tahu lagi masih ada lagi buka bareng dengan embel-embel ALI@ atau apa.... Dan rencananya, buka puasa bareng diadakan sebelum manager kami mudik, cz beliau udah dapet gelar SMB di akhir namanya dari IMTelkom dan mau pulang dulu ke kota aslinya, buat bercengkrama sekalian lebaranan.

Hari itu bukan cuma untuk buka bareng ALI@, tapi juga ngebahas proyek apa yang akan dijalankan untuk kedepanya,cz proyek terdekat kami sudah di cancel dan tidak berjalan sesuai perkiraan, tapi gapapa namanya juga rencana.. hehehe...

Proyek yang kami jalankan kedepannya memang menguras keuangan, tenaga, dan waktu.. Untuk itu perlu dibicarakan lagi. Tapi yang tidak habis pikirnya, ternyata obrolan kemaren itu bukan menghasilkan jalan keluar yang bertujuan untuk pencapaian proyek, melainkan sebaliknya, padahal "saya" sudah mempunyai rencana terntentu untuk proyek yang kami bicarakan.. yagh... memang berat c keputusan yang keluar, cz emang bener-bener diluar rencana, tapi hal itu udah pernah dijadiin pertimbangkan buat semuanya... yagh mungkin itu jalan terbaik..

Ups... kembali ke topik...
GANTI ? atau UDAHAN?
Hmmm.... dua duanya emang bukan pilihan yang baik tapi gimana lagi...pasti semua band udah pernah ngerasain yang kayak gini, ga cuma band Merger doank lho yang bisa kayak gini....
Ganti personil bukan hal yang mudah, cz untuk cari pengganti yang sama pasti ga ada, pasti ga ada kepribadian yang bener-bener sama di dua orang yang berbeda...IMPOSSIBLE... yagh tapi harus dijalani mau gimana lagi keputusan tetap keputusan.. Hehehe...Kudu ada yang namanya adaptasi baru.. :) Kayak pengambilan satu personil dulu, harus ada penyesuaian yang lama...
yagh...klo ada pergantian berarti kegiatan yang biasa kami lakukan masih bisa dilakukan tapi dengan suasana baru..hehe... Ough satu lagi, kegiatan kami hanya untuk hobi, dan kesenangan kami masing-masing kok...jadi kami menjalaninya dengan enjoy dan hal yang membuat kami saling terikat yaitu kekeluargaan dan persahabatan, yang emang bener-bener dasar (gaya euy).. ;)

Udahn?? Hm... ini juga jalan keluar yang tidak begitu baik.. tapi mau gimana lagi, seperti tadi udah keputusan,.... hehehe....
Klo emang udahan berarti kegiatannya STOP! total...yagh ga ada acara ngapu-ngapu lagi dunk?? yup bener mungkin kegiatan untuk kesenangan dan menyalurkan bakat terpendam sudah ditutup,cz harus konsentrasi kesuatu hal yang lebih penting...apapun itu...

Sedih..? Iya sih cz jalan keluar yang terbaik menurut "saya" yagh emang dua pilihan itu, mau gimana lagi... :(

Yagh... sudahlah emang udah jalannya.......
Yang pasti kita saling mendoakan yang terbaik kok... tidak untuk menjatuhkan satu dengan yang lain, saling support, saling mengerti, saling memberi kesempata...
dan yang penting sekali SAHABAT tetap SAHABAT... ;)

Tips: kalau punya sesuatu yang emang tidak bisa dijalani dan masih dalam bentuk keraguan, JANGAN berikan keputusan yang baik untuk hasil yang belum final.
Dan kalau ada keraguan dalam keputusan tersebut jangan diambil keputusan Ya atau Tidak karena anggapan "segan/tidak enak), tetapi minta waktu untuk memikirkan jawabannya, tapi ingat jangan terlalu lama memikirnya hehehe....

BUBYE... :)

Read More..

Rekaman rekaman....

Rekaman buat apa yagh...
Nambah Demo lagu...??
Ippi...??
Iseng...??
Atau ngoleksi lagu sendiri yang udah jadi...??
wah asyik semua niy...

Okay dimulai dari kenapa harus ada rekaman...
padahal prospeknya tidak begitu cerah, bener-bener indie gituloch, yang penting seneng.... ;)
Kalau buat kami rekaman lagu itu sangat penting, selain untuk nambah demo, juga berguna buat kita yang punya lagu sendiri plus aransement sendiri pula. Lagu yang kita buat ga kalah enak sama buatan band merger yang udah naik daun...kenapa coba..?? Karna lagu yang direkam merupakan lagu buatan tangan, otak, inspirasi, perasaan yang bener-bener sangat-super-duper bebas mau diapain tuch lagu keluarin ajah ekspresinya hehe..., jadi lagunya tetep enak kita denger dan dibanggakan terserah dech apa kata orang (tapi inget klo ada masukan yang baik bisa ditampung), namanya juga INDIE hehe....Selain itu rekaman buat kami merupakan telur ayam yang sudah menetas, cz setelah latihan berbulan-bulan dengan polesan disetiap bar lagu, dan emosi yang meluap-luap akhirnya muncul juga sebuah lagu yang bisa kita denger tanpa harus capek memainkannya...dan bisa ditunjukkin ke anak cucu kita klo udah besar nanti.. :D
Setau kami yang sering denger-denger cerita ga tau boong ga tau bener...
Rekaman bisa dilakukan dengan dua cara, pertama nih klo yang duitnya mepet dan keserempet bisa rekaman langsung take live namanya klo ga salah, resikonya emang besar dan hasilnya apa adanya, karena rekaman diambil bersamaan dengan kita main di studio, tidak diambil perinstrumen.. Nah klo yang duitnya belepotan, bejibun alias berlebihan bisa tuch ke studio temen, kerabat, atau emang studio khusus recording yang hasilnya juga lebih okeh, klo di Bandung mah udah banyak salah satunya Warehouse Studio....heuheuheu....

Ada yang tau Studio Warehouse (Warehouse Music OZNETWORK INDONESIA) ga? tempatnya di Setra Sari Mall Bandung lho, di deket pijet-pijet n spa gitu dech plus ada showroom Harley Davidsonnya... Nah studio ini merupakan Dapur Rekaman pertama kami... tempatnya oke, alatnya bagus, software untuk rekamannya juga keren...... operatornya ramah, baik, bisa ngasi dan dikasi masukan... pokoknya T.O.P B.G.T dech... Dan hasil yang dikeluarkan kayak SUNSHINE SAID yang bisa kalian denger klo didownload...itu juga belum di mixing dan dipoles...masih hasil kasar lah....Studio ini kami temukan setelah perjalanan jauh dan muter-muter sekitar Cimahi-Bandung-Cijerah-Eh malah ada di Setrasari deket Maranatha yang lokasinya deket sama kosan kita-kita...

Tapi sayangnya studio yang kami ceritakan tadi udah tutup, dikarenakan fokus ke Les DJ (Disk Jokey) dan rental alat musik buat manggung-manggungan gitu... Padahal studio itu klo menurut pandangan kami studio dengan rating nomor satu versi ALI@... ga seperti di LI, MMM, KURSI dan sebagainya dgh... sampe-sampe niy studio bisa ngalahin studio yang disediain radio terkenal di Bandung hebat tenan...Karna udah tutup kami balik lagi ketempat latihan kami dengan rating peringkat kedua untuk sementara dari Versi ALI@.

Balik lagi kemasalah rekaman... Karena studio Warehouse sudah tutup, maka kami sedikit kurang bersemangat dan kewalahan untuk melakukan rekaman lagi.. karena kami sudah merasa cocok dengan operator-operator dari Warehouse yang bisa diajak kompromi....yagh emang susah klo udah kehilangan yang emang cocok..hiks hiks....tips dari kami untuk menghindari hal tersebut yaitu meminta contact person si operator sehingga kita bisa menghubungi operator yang pernah menangani lagu kita, jadi mereka udah tau keinginan kita seperti apa...Dan keuntungannya kita bisa menggunakan software yang sama bagusnya seperti yang kita lakukan pada awal rekaman sebelumnya...Ada yang tau tempat studio rekaman yang bagus ga...?yang pasti operatornya ga bawel...hhehehe....

Tips terakhir untuk rekaman dari kami yaitu pilih lagu yang emang bener-bener kalian suka, cz kita INDIE hehe...
:D

Read More..

Tuesday, September 9, 2008

Sunday, September 7, 2008

Google Chrome (BETA) untuk Windows

Google Chrome merupakan browser yang dibuat dengan desain praktis agar dapat mengakses Web dengan lebih cepat, mudah, dan aman.
Satu kotak untuk semua fungsiMasukkan alamat di panel alamat dan dapatkan saran untuk halaman Web serta pencarian.
Gambar kecil untuk situs-situs top AndaAkses halaman favorit Anda dengan kecepatan yang luar biasa dari tab baru yang mana saja.
Cara pintas untuk mengakses aplikasi AndaDapatkan cara pintas desktop untuk membuka aplikasi Web favorit Anda
Info Lanjut Download Google Chrome (Beta)

Read More..

Mother Is The Best Super Hero Ever Head

I have a story about son/daughter who want to help his/her mother. This is
the story begun.
A mother is doing her house job, and his son/daughter come get close and want to
help her, but the son/daughter say something to her.
"Mom I will help you, but i have some condition
1st. I will get paid Rp. 10.000,- for washing eating tools
2nd. I will get paid Rp. 20.000,- for sweaping all floor
3rd. I will get paid Rp. 30.000,- for washing some clothes

4th. I will get paid Rp. 40.000,- for cleaning up a yard
How about that mom?" (with little sweet smile)

After He/She say that, her mother say it to Him/Her
"1st. I gave you free for pregnancy
2nd. I gave you free for breast feeding
3rd. I gave you free for attention and raising you up
4th. I gave you free for convenience place and life"

After she said that, her son/daughter suddently embrace his/her mother, and heard little cry. Deep inside his/her heart tells "Oh my God, how many force and time that
she sacrificed to me
" Her son/daughter said "I'm sorry mom...You are my The Best Super Hero i've ever had...Thank you mom...!" 

Read More..

Friday, September 5, 2008

Alat Anti Sosial

Kali ini cerita yang akan diungkapkan yaitu mengenai alat yang menyebabkan seseorang menjadi anti sosial dan memiliki dunianya sendiri, dua alat itu adalah spekaerphone, dan bluetooth headsets.

SpeakerPhone
Speakerphone sangat bermanfaat saat kita mendengarkan lagu. Mendengarkan lagu dari berbagai jenis musik dan aliran dengan keras dari satu tempat ke tempat yang lain bahkan di rumah sekalipun. Asik dengan lagu yang didengar dan tidak menghiraukan orang sekitarnya, dengan anggapan "Syemakin kerasy syemakin asyikk..".

Bluetooth Headsets
Wah...kalau yang satu ini,pengguna perangkat bluetooth headsets-nya sudah semakin banyak, ada yang emang dari dasarnya membutuhkan dan ada juga yang dasarnya untuk gaya plus prestise. Sebuah alat kecil yang menyumpal kedalam telinga membuat kamu akan menjadi seperti orang yang tidak waras saat menggunakannya. Secara tidak langsung kita akan melakukan beberapa kegiatan yang menurut kita wajar tetapi dimata orang itu tidak wajar, nah misalnya, manggut-manggut, geleng-geleng, ketawa sendiri, dan menggumam...
wiue....sungguh hebat pengaruh alat ini....

Read More..

Thursday, September 4, 2008

Musik Indi Pendobrak Kemapanan

Dalam industri musik, indie label bukan cerita baru. Setidaknya bagi Amerika. Kita bisa menelusurinya ke paro pertama 1920-an saat industri rekaman didominasi Columbia, Edison, Victor, atau ARC. Kala itu, perusahaan-perusahaan kecil muncul menyeimbangkan keadaan. Paramount, Okeh, Vocalion dan Black Patti, adalah beberapa di antaranya.
Sekalipun begitu, perlawanan indie label tak urung membuat banyak raksasa terluka, bahkan sebagian di antaranya tak sanggup lagi bertarung. Edison, misalnya, meninggalkan gelanggang dan berkonsentrasi pada radio. Belum lagi Columbia yang diambil CBS, atau Victor yang dikuasai raksasa baru RCA. Untuk dua dasawarsa ke depan, terjadi transfer situasi yang menyisakan peluang bagi siapa pun untuk bermain. Baru pada paro kedua tahun 1940-an, peluang itu kembali menciut seiring kembalinya dominasi para raksasa. Sdikitnya ada enam raksasa yang saat itu memainkan perannya secara signifikan. Mereka adalah Columbia, Victor, Decca, Capitol, MGM dan Mercury.
Di Indonesia, trend “pemberontakan” itu sebenarnya cukup lama digaungkan.
“Di Indonesia. Trend indie dibuka oleh PAS Band,” kata David Tandayu dari KripikPeudeus (KP) yang ditemui RILEKS.com di salah satu resto kecil di Jakarta. Sejenak kembali ke belakang, PAS Band PAS tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel "Four Through The S.A.P" ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.
Kekuatan indie dalam kacamata David, sebenarnya lebih berkaca pada “ramalan” John Nasbitt dalam bukunya Global Paradoks. “Dalam tulisannya, Naisbitt mengatakan kalau perusahaan-perusahaan besar kelak akan digerogoti oleh perusahaan-perusahaan kecil. Kalau mereka ingin selamat, harus merangkul perusahaan kecil itu,” jelas David yang juga seorang asisten dosen di sebuah perguruan tinggi swasta terkemuka.
Dalam komunitas indie di Indonesia, Kripik Peudeus termasuk sudah merasakan asam garam pergerakan musikalitasnya. ‘”Tapi kami melihat indie sekarang secara sistem makin rapi,” imbih David yang kerap ditulis dengan Day-Vee, vokalis dalam kelompoknya.
David yang sebelumnya lama berkiblat ke scene hip-hop melihat perkembangan indie label cukup pesat perkembangannya. “Sebenarnya perkembangan masing-masing scene musik itu berbeda-beda,” timpalnya. Hiphop misalnya. Menurut David, hiphop harus berterimakasih kepada Iwa K, sebagai pembaru hiphop di Indonesia. “Dengar-dengar malah akan ada Tribute to Iwa K,” ucapnya serius.
Dalam kacamata David, yang skripsinya pun bicara soal musik hiphop (“Meyakinkan dosen untuk setuju, sudah perlu perjuangan berat. Padahal musik lain langsungdi-acc”), Hiphop jangan pernah memasang jarak dengan genre musik lain. “Menurut saya sih, perlu ada daerah abu-abu yang tidak dibatasi oleh apapun,” ucap cowok yang mulai bertubuh tambun ini kalem. “Intinya, hiphop jangan pernah membuat pembatasan,” tandasnya. Sebenarnya, terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada, termasuk perbedaan idelogi dengan genre lain, membuka diri dengan komunitas lain, menurut David, justru bisa memberi masukan yang berharga untuk komunitas hip-hop itu sendiri.
Dalam sejarahnya di Indonesia, hiphop mulai berkembang tahun 80-an ketika era breakdance menjamur juga. “Dulu hiphop itu identik dengan gangster, psitol, kekerasan dan drugs,” terangnya lagi. Tapi kemudian ketika Tupac Shakur ditembak mati, menurut David, secara pelan-pelan itu menjadi era "the end of the gangster.”
Kekuatan indie label menurut david adalah karena kemampuannya membuat opini yangtidak mainstream. “Bayangkan, mereka membuat zine sendiri, menulis apapun termasuk yang provokatif tentang band mereka. Dan itu mereka lakukan terus menerus supaya orang lain tertular virus mereka," jelas David. Menurut David, komunitas hiphop itu besar.
Dalam spirit yang sama, seorang Wendi, memilih disebut Wenz Rawk, mengatakan hal yang senada dengan David. Wenz yang lebih benyak berkiprah di area metal underground, punya pandangan yang tidak jauh berbeda dengan David. “Persoalan penggunaan istilah indie dan underground saja, sudah terjadi perdebatanpanjang,” terang cowok yang kini memlih menjadi manajer band `riots` disco The Upstairs. Menurutnya, Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie` dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasik mengenai istilah `indie atau underground` ini di tanah air.
Sebagian orang memandang istilah `underground` semakin bisa karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out`, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis` dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh meninggalkan istilah ortodoks `underground` itu tadi.
Menyimak sejarah indie di Indonesia, kita akan dibawah sejarah panjang perjuangan meletakkan tataran eksis band-band metal yang sudah malang melinag di scene underground Indonesia. Mengutip sejarah yang Wenz tuturkan, Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy (Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Trencem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten.
Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70-an. “Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar` dan `ekstrem` untuk ukuran jamannya,” jelas cowok berkacamata yang juga editor di salah satu majalah musik terkemuka ini.
Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band-band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah hanya sedikit saja album rekaman yang terlahir dari band-band rock generasi 70-an ini.
“Jakarta dan Bandung masih merupakan sentra dari pergerakan rock underground,” terang Wenz. Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini.
PUNKPunk sebagai jenis musik, masuk ke tanah air pada tahun 1980-an, bersamaan dengan kegandrungan anak-anak muda pada grup band politis asal Inggris, Sex Pistol. Awal tahun 1990-an, beberapa anak muda di Bandung kemudian mencoba mengartikulasi budaya impor itu dengan berdandan punk: rambut berdiri (mohawk) yang dilengkapi berbagai asesoris khasnya.
Agak unik ngobrol dengan komunitas ini. Mereka punya sikap tegas dan berani berbeda secara prinsip. “Menurut gue, punk itu mengembalikan kontrol atas diri loe sendiri. Do it Yourself dan anti kemapanan,” terang Ika, yang juga kerap disebut Peniti Pink, salah satu anggota komunitas punk di Jakarta. Dalam kacamata Ika, punk lebih kepada persoalan melawan, bukan memberontak. “Kami melawan ketidakadilan, melawan dari tekanan, bukan memberontak tapi melawan. Anti kemapanan dalam arti menolak segala sesuatu yang sudah jadi status quo,” tegas cewek yang dikontak via email itu.
Sebagai seorang perempuan, Ika tidak merasakan adanya perbedaan perlakuaan antara punkers cewek dan cowok. “Dalam skala besar, keterwakilan punker cewek memang tidak sebesar yang cowok. Tapi sekarang sudah lumayan menonjol dan punya pengaruh juga,” tambah Ika. Menurut Ika yang kerap menulis soal punk dan perempuan, punk mampu melihat perempuan dengan lebih adil dan fair dibanding mainstream.
Soal tudingan komunitas punk banyak mengumbar kata-kata provokatif, Ika menolaknya. “Tidak juga. Organ-organ politik dan agama di Indonesia, kayaknya malah lebih provokatif deh,” kilahnya. Tapi Ika tidak menolak jika punk juga menjadi bagian dari gaya hidup. “Punk juga bisa jadi fesyen, musik, atau apapun yang gue rasa punk bisa masuk ke dalamnya,” tandasnya Ika lagi. Tapi percaya atau tidak, Ika mengaku tidak berharap apa-apa dari scene punk di Indonesia. “Tidak ada yang gue harapkan,” tegasnya.
Perkembangan scene punk --komunitas, gerakan, musik, fanzine, dan lainnya-- paling optimal adalah di Bandung, disusul Malang, Yogyakarta, Jabotabek, Semarang, Surabaya, dan Bali. Parameternya adalah kuantitas dan kualitas aktivitas: bermusik, pembuatan fanzine (publikasi internal), movement (gerakan), distro kolektif, hingga pembuatan situs.
Meski demikian, secara keseluruhan, punk di Indonesia termasuk marak. Profane Existence, sebuah fanzine asal Amerika menulis negara dengan perkembangan punk yang menempati peringkat teratas di muka Bumi adalah Indonesia dan Bulgaria. Bahwa `Himsa`, band punk asal Amerika sampai dibuat berdecak kagum menyaksikan antusiasme konser punk di Bandung.
Di Inggris dan Amerika --dua negara yang disebut sebagai asal wabah punk, konser punk hanya dihadiri tak lebih seratus orang. Sedangkan di sini, konser punk bisa dihadiri ribuan orang.
Mereka kadang reaktif terhadap publikasi pers karena khawatir diekploitasi. Pers sebagai industri, mereka anggap merupakan salah satu mesin kapitalis. Mereka memilih publikasi kegiatan, konser, hingga diskusi ide-ide lewat fanzine. [joko/foto: istimewa]

Read More..

Tutorial Marketiva - Pelajari Cara Menggunakan Software Streamer Marketiva

Untuk pertama kali saya melihat yang namanya Program aplikasi Marketiva untuk Trading di Forex. Pada awalnya memang sangat rumit untuk melihat banyak tabel pada layaS Marketiva saya. Saya juga meminta teman saya untuk mengarahkan bagaimana cara bermain di Marketiva, mulai dari open, close, baca indicator, TP, SL, dll. Dari hasil diskusi tersebut saya memperoleh beberapa masukkan yang bisa dibilang basic banget, dan masukkan tersebut hampir sama dengan tutorial Marketiva yang pernah saya baca yaitu "Tutorial Streamer Marketiva". dalam bentuk PDF. Untuk melihat tutorial tersebut Anda dapat meng-klick link diatas.

Selamat mencoba dan selamat bermain....

Read More..